Komisi VII Desak PT Pindad Tingkatkan Produktivitas
Komisi VII DPR minta PT. Pindad dapat meningkatkan produkitivitasnya, baik kualitas maupun kuantitas, sehingga mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri. Permintaan ini disampaikan Komisi VII saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan PT. Pindad, PT. Dirgantara Indonesia, PT. PAL Indonesia, PT. Rekayasa Indonesia, PT. Inka, PT. Barata Indonesia dan PT. Texmaco Perkasa di Gedung Nusantara, Jakarta, Senin (08/02)
Menurut Anggota Komisi VII Dewi Aryani Hilman (Fraksi PDI Perjuangan), selama ini, PT. Pindad hanya memproduksi sebanyak 60 juta amunisi per tahun, sedangkan kebutuhan prajurit Indonesia yang jumlahnya mencapai 400 ribu orang membutuhkan minimal 100 juta amunisi untuk latihan
“Jumlah itu belum termasuk untuk stok, cadangan, dan untuk nakut-nakutin negara tetangga,” ujarnya Dewi
Berdasarkan beberapa sumber yang diiperoleh, kata Dewi, sejauh ini Dephan kurang berminat dalam menggunakan produk PT. Pindad, lantaran senjata buatan PT. Pindad sering terhenti bila digunakan ditempat basah, begitupun dengan granatnya, kadang tidak berhasil diledakkan.
Karena itu, Pada RDP yang dipimpin Wakil Ketua Komisi Zainudin Amali itu Dewi berharap PT. Pindad harus mampu memproduksi amunisi lebih banyak lagi serta produk-produk lainnya dengan kualitas yang lebih baik.
Selain beberapa kendala diatas, Dirinya juga menghimbau PT. Pindad lebih terbuka dan mampu mempublikasikan diri termasuk Negara tujuan ekspor. Hal ini akan menjadi salah satu ukuran untuk meyakinkan Dephan supaya ikut menggunakan produk yang dihasilkan.
“Tolong lakukan sosialisasi dengan baik, agar dunia luar mengetahui kemampuan serta kehebatan PT. Pindad. Juga harus ada sinergi yang baik antara PT. Pindad, Dephan dan Depkeu, agar dapat terjalin konktrak kerjasama jangka panjang,” katanya. (sw). foto:doeh/parle/RY